Archive for the ‘majalengka’ Category

Biasanya cerita-cerita di blog ini merupakan hasil sampingan perjalanan dinas ke tempat-tempat eksotis, tapi cerita spesial edisi ini  jalan-jalan dengan Grup Stania 84, cewek-cewek langka dari STAN 84, jumlahnya total sekitar 30 orang saja dari 460 orang generasi 84.

Majalengka dipilih dengan alasan sederhana saja, salah satu member group memberikan penawaran yang indah dan sulit ditolak, untuk mencicipi gule kakinya yang kondang di kampungnya di Majalengka. Sebagai bonusnya jalan-jalan ke tempat wisata yang disesuaikan dengan kemampuan the golden girls yang sudah biasa duduk manis naik turun mobil dan cuma semangat untuk foto-foto cantik.

Dari jam 6 pagi kami sudah stand by di kantor, dengan harapan segera berangkat, perjalanan paling lama 3 jam, bakal sampai di tkp sekitar jam 9. Tapi biasalah, rencana selalu lebih indah dari realisasinya, dan bus baru bisa berangkat jam 7 lebih banyak… Dan jalanan macet bla bla bla, akhirnya hampir jam 12 baru sampai di lokasi.

Masih tetap semangat dan lapar pastinya, segera menyerbu hidangan yang sudah dijanjikan, lengkap dengan mangga gedong gincu, jambu biji mengkal, wah lupa deh dengan janji diet yang selalu didengungkan.
Sesi berikutnya berangkat lagi naik bus, sekitar setengah jam kemudian ganti moda angkutan… Odong-odong… Hahahaha… Semoga gak masuk angin. Rupanya memang harus naik yang beginian, berhubung lebar jalan hampir hanya muat satu mobil dan rute terus menanjak ke arah bukit-bukit yang penuh kebun sayur di kiri kanan jalan. Makin ke atas pemandangan makin oke dan udara makin dingin-dingin sedap, untung lengkap bawaan emak-emak, pasmina-topi-jaket. Aku bawa satu krucilku, dia sangat senang bisa melihat tanaman sayur-sayuran dan buah yang biasanya cuma dia lihat di pasar dan supermarket.

Sayangnya cuaca agak hujan, tapi gak menghalangi niat kami berhenti dan berfoto di rumpun perdu berbunga ungu semacam lavender… Wow…rupanya perjalanan masih panjang, kembali menyusuri jalan berliku menyusuri perbukitan, semakin lama semakin tinggi. Tujuan tuan rumah adalah hutan pinus yang sebenarnya tidak seindah hutan pinus Kragilan di Yogyakarta yang lagi naik daun, tapi lokasinya asyik buat foto-foto, lengkap dengan fasilitas outbond sederhana yang bikin krucilku bersorak gembira dan berlari mencoba satu persatu.


Kembali 2 odong-odong bergerak lambat tapi pasti ke tujuan berikutnya, terasering kata tuan rumah. Hebatnya di tempat setinggi dan seudik itu, sinyal data terus manteng mantap, terbaca lokasinya Argalingga, Kulur dan Tejamulya. Rupanya untuk melihat terasering itu kami naik ke salah satu puncak bukit, untuk melihat kebun-kebun bertingkat di lereng-lereng bukit, ‘keren abis’ kata krucilku. Pantaslah kalau dari salah satu bukit ini jadi lokasi paralayang, tapi kami tidak sampai kesana berhubung matahari mulai menampakkan warna lembayung sebagai tanda siap turun ke peraduannya dan kamipun ngeri kalau harus turun bukit di waktu gelap.
Sedikit ada rasa sesal tidak punya waktu lebih lama disana berhubung kami akan langsung kembali ke Jakarta setelah makan malam. Berhubung lapar dan hawa dingin dan lelah seharian di jalan, semua makanan yang terhidang di restoran segera licin tandas. Luar biasa pengalaman hari ini, tidak menyangka akan datang ke tempat keren yang jarang publisitasnya. Ternyata sangat luar biasa negeriku ini, begitu luas dan penuh dengan tempat-tempat indah yang tidak pernah habis untuk dikunjungi. Terima kasih banyak temanku Sri Sukesi dan Dedyn yang sudah mengundang kami berkunjung ke kampungnya yang indah.

img_5450