My Personal Media

Barusan dengar dan nonton postingan podcastnya Dahlan Iskan yang pertama (walaupun terbitnya udah lama). Beliau dipaksa anaknya yg juga jurnalis, Azrul Ananda untuk bikin podcast, walaupun Dahlan Iskan gak tau apa-apa soal podcast. Saya juga gak tau walaupun sering liat listnya di iTune store. Intinya itu salah satu media yang sekarang mulai naik daun di era anak millenial, isinya obrolan yang bebas topiknya, kaya radio gitu, suka-suka yang bikin podcast, walaupun bisa diisi series topik. Menariknya karena Dahlan Iskan biasanya menggunakan media tulisan untuk menyebarkan news, ada Jawa Pos, sekarang yang sering saya baca adalah blognya, DI’s Way.

Saya juga suka menulis, tapi suka bingung mau cari topik, blog ini saya buat dulu karena sering jalan-jalan (sambil kerja), ternyata sudah hampir 4 tahun ini engga banyak jalannya, tapi tetap pengen nulis. Akhirnya ngga bisa ngotot ini blog catatan perjalanan (duh terlalu serius ya). Sebenarnya banyak cara orang menyalurkan ceritanya saat ini, bisa lewat media sosial seperti facebook, you tube, insta story, pada dasarnya orang kan seneng bercerita, cuma ada yang pakai foto, pake tulisan panjang di status, atau short video, itu yang katanya disebut dengan personal media. Aku jadi seneng banget dengan istilah personal media ini, soalnya ternyata ada definisinya untuk tulisan yang gak jelas topiknya atau gunanya buat orang lain, kaya yang aku tulis ini.

Sebenarnya pengen kaya anak-anak sekarang, bikin konten you tube gitu, pakai model podcast gitu, karena aku memang seneng utak-utik sesuatu yang berbau multimedia, tapi ternyata aku kurang pede ngomong di depan kamera, bahkan belum mencoba aja udah yakin banget bakalan plegak pleguk. Bukan anak millenial memang, yang masih SD aja udah pede banget bikin konten yang walaupun sekedar ngikut yang sudah ada, seperti ‘unboxing something’ hahahaha… Bahkan aku suka nonton vlognya beberapa TKW yang isinya cuma kehidupan sehari-hari mereka di negeri orang, ya masak buat majikan, bersihin kamar majikan, mengisi jatah libur TKW. Ternyata… kita eh saya itu senang nonton cerita kehidupan, yang mungkin gak penting banget, tapi tetap ada lho pengetahuan yang bisa didapat, seperti masak nasi di rice cooker itu bisa ditambah beberapa tetes olive oil supaya nasinya pulen, dan sudah dicoba juga. Makanya masuk akal kalau si akun you tubenya TKW tadi udah dapat silver plate lho, berarti banyak yang seperti saya juga. Soal nonton vlog TKW ini habis-habisan diketawain anakku, keliatan mama kurang kerjaan banget katanya.

Kalau dibandingkan dengan TKW yang saya ceritakan di atas, sebenarnya saya punya banyak hal yang bisa saya share, saya banyak baca buku, walaupun cuma novel, (ada juga yang berat-berat, kalo lagi pengen ngantuk), punya pengalaman kerja lebih dari 30 tahun, yang kalo di kantor pakai istilah tacit knowledge, cuma ya saya atau kita gak tau bagaimana mengemas si knowledge itu jadi sesuatu yang menarik, dengan cara yang sederhana aja. Makanya tulisan gak penting ini saya buat untuk melatih cara membagikan sesuatu yang terbersit di kepala. Sama seperti orang yang berlatih untuk berbicara dengan terstruktur, menulis kan juga harus dibiasakan. Kebetulan saya punya personal media yang sudah ada sejak lama. Mudah-mudahan ke depan bisa mengisi waktu di my personal media ini dengan topik-topik yang lebih keren, sekalian melatih otak biar gak bumpet kaya got mampet.

#pikiranisengpaslagiwfh #yukisipersonalmediamasing-masing