Arsip untuk Februari, 2020

A New Daughter to Us

Posted: Februari 25, 2020 in life, wedding

Michael & Zefanya_1044Fase baru dalam kehidupan selalu terjadi. Demikian juga dalam kehidupan kami. Jagoan pertamaku sudah menemukan pasangan sehidup sematinya, setelah setahun balik ke pangkuan mama. Ada sedikit rasa sedih dalam hati mama, belum puas merasakan disupiri anak lanang besar kemana-mana setelah 11 tahun merantau jauh. Tapi tentu saja ini harus dirayakan, karena ini yang pertama dalam keluarga kecil mama. Sebetulnya gak mau pesta yang besar, tapi banyak hal yang harus dipertimbangkan, keinginan berbagai pihak yang tidak bisa diabaikan (orang Indonesah banget)… akhirnya…

Sebetulnya mama gak paham apa yang harus dipersiapkan, tapi seperti biasa, mama selalu mengikuti aliran air, sambil berusaha menyesuaikan langkah dengan riak-riak kecil di kakinya, mungkin sesekali harus berenang. Persiapan sudah dimulai setahun sebelumnya, dimulai tepat dalam suasana tahun baru 2019, tanggal 2 Januari kami sekeluarga berkunjung ke rumah calon besan, membawa 2 ompung sebagai juru bicara, karena terus terang mama dan papa ngga tau konten yang harus dibicarakan. Tapi ompung bilang, kita cuma mau ngobrol-ngobrol kenalan aja kok ( oh ya, inisiatif ke calon besan juga ide beliau😀). Tanggal pesta sudah ditetapkan, sabtu 21 Desember 2019 (lho katanya cuma ngobrol-ngobrol kenalan, kok …….) Oke, masih cukup waktu untuk mempersiapkan segalanya.

Sebetulnya waktu itu bahkan calon pengantinpun belum yakin, katanya cuma mau kenalan, tapi pembicaraan udah menuju ke pesta. Tapi mana ada calon pengantin yang siap lahir batin sampai pada waktunya, ya kan?

Yang paling mudah untuk dilakukan, itu yang pertama kali mama lakukan, yaitu pesan gedung untuk pesta adat. Syukurlah gedung yang mama incar sejak lama untuk jadi tempat pesta yang mama impikan, masih available. Lucu memang, pertama kali mama datang ke Toton Baho, adalah ke pesta pernikahan omnya anak-anak yang bungsu, mama langsung jatuh cinta dengan tempat itu, tidak terlalu jauh dari rumah, gedungnya baru dan ber AC (waktu itu masih jarang gedung pesta batak yang ber AC), tempat parkirnya juga ok, akses kesana lumayan mudah, pokoknya baguslah, sehingga mama langsung memutuskan, inilah tempat pesta anak mama kelak. Jadi persiapan sebenarnya sudah lama😀.

Pilih-pilih seragam keluarga adalah bidang yang juga mama kuasai, sehingga mulai dirancang-rancang outfit pengantin, keluarga inti, keluarga besar, duh… lumayan banyak yg harus dibeli, belum lagi 2 pesta yang akan dilakukan. Akhirnya belajar juga untuk realistis, gak semua keinginan harus dipenuhi. Apalagi banyak yang harus dipersiapkan, makanan, dekorasi, mobil pengantin, musik, fotografer, undangan, tahapan-tahapan adat, pernik-pernik lain, belum lagi amplop-amplop (dan isinya) yang lumayan menguras tabungan. Masih mengucap syukur, ada tabungan untuk dikuras, walaupun waktu itu belum tau menabung untuk apa. Pokoknya harus menabung, menyisihkan dari kebutuhan hidup yang tiada habisnya, ngurangin piknik, berusaha sehat, jarang beli perabot, pokoknya semua bidang yang bisa dilakukan pengiritan, supaya bisa menabung.

Ada banyak pergumulan dalam setiap rencana manusia. Mama harus belajar memahami segala sesuatu yg baru, papa tukang komplen, anak lanang yang sibuk kerja dan punya konsep sendiri tentang prosesinya, anak-anak lain yang belum bisa terlibat, realisasi biaya yang membengkak dari anggaran, semuanya menyumbang gunungan masalah yang semakin tinggi. Tapi tetap syukur kepada Tuhan, semuanya bisa diselesaikan dengan cara indah Tuhan tentunya. Dan mama selalu percaya itu. Yang mama tahu adalah pada waktunya semua siap. Rasanya ada juga rasa tidak puas disana-sini, tapi dalam beberapa kejadian, mama dibukakan mata, itu yang terbaik untuk mama dan keluarga.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum sampai ke acara inti. Yang mama ingat dan mudah-mudahan gak salah eja, yang pertama adalah Marhori-hori dinding, ini semacam acara melamar secara resmi ke rumah calon besan, masing-masing pihak sudah bawa pasukan, cuma dalam jumlah terbatas, sampai tingkat om dan tante kandung pihak pengantin saja. Cuma tetap bawa sajian makanan wajib. Gak banyak yang bisa diceritakan, isinya cuma beberapa kesepakatan, yg nanti akan dibahas ke tingkat yang lebih tinggi lagi, baik di keluarga besar masing-masing (martonggo raja) maupun keluarga besar kedua belah pihak (marhusip). Katanya yang kami lalui itu sudah disingkat, mengingat calon besan yang tinggal jauh dan tidak bisa sering meninggalkan kesibukannya. Bahkan acara martumpol di gerejapun di skip, kalau ini atas permintaan calon pengantin, yang ingin prosesi gereja yang berbeda (bukan gereja etnik maksudnya).

Pestanya indah dan meriah banget, bercampur dengan rasa haru mama, melihat pengantin berdua berjalan di depan mama, mama cuma takut airmata bikin luntur mascara mama 😢. Tamunya banyak banget, kelihatan dari atas panggung, ruangan penuh dengan kebaya warna warni mamak-mamak Batak, bercampur dengan warna manggis ulos batak disana sini dan jas gelap bapak-bapak. Melihat tamu-tamu yang datang, mama merasa malu dalam hati, kenapa mereka begitu baik dan menghargai mama dan keluarga, padahal mungkin mama kurang begitu baik ke mereka, mama kurang ramah, kadang banyak alasan untuk tidak datang ke undangan-undangan mereka, padahal mereka udah capek-capek mempersiapkan segalanya untuk mengundang mama, seperti capeknya mama mempersiapkan semuanya, ketakutan kalau ruang pesta sepi, kalau makanan terbuang, atau sebaliknya kalau makanan kurang banyak.

Terima kasih keluarga besan yang baik banget, gak banyak cincong untuk setiap usulan yang ditawarkan, beruntung anakku dapat borunya yang cantik dan mertua yang baik.Michael & Zefanya_3377

Terima kasih ke keluarga besar yang sudah membantu setiap persiapan sampai pelaksanaan pesta. Terima kasih untuk adik-adikku yang datang dari jauh-jauh termasuk dari LA, dan berdandan cantik untuk kami. Aku sayang kalian semua. Terimakasih untuk adik-adikku yang berdiri mendampingi kami menerima ucapan selamat dari para tamu. Kalian dari dulu memang paling baik dan top😘.

Terima kasih Tuhan untuk semuanya yang cukup untuk kami. Anak lanang ganteng dan bahagia banget hari itu. Pengantin cewenya juga cantik banget. Baru sadar, sejak hari itu bertambah lagi yang memanggilku mama, jadi sedikit bingung, katanya kita akan kehilangan anak begitu mereka menikah?

NB:

– Sebetulnya banyak yang mau diceritakan, tapi kok jadinya pendek begini😀

– Ditulis waktu banjir 25 Februari 2020, sambil tunggu surut dan siap kerja bakti😱

– sebentar lagi anak cewe cantik juga akan menyusul ke pelaminan🥰😔😱😊